Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 02:53:51【Resep Pembaca】435 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(51458)
Sebelumnya: Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025
Selanjutnya: Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
Artikel Terkait
- Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
- Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran
- BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- Mendagri: Inflasi YoY Oktober masih aman di angka 2,86 persen
- SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG
- Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan
- Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing
Resep Populer
Rekomendasi

Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik

Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah

Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun

Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste